Antologi Mini: “Momen-momen Senja”
---
# **Antologi Mini: “Momen-momen Senja”**
Senja adalah waktu yang penuh refleksi—cahaya lembut, langit yang berubah warna, dan momen ketika hari bertemu malam. Berikut antologi mini yang menangkap keindahan dan kesunyian senja.
---
## **1. Senja di Pinggir Danau**
Air danau memantulkan cahaya jingga,
Burung pulang ke sarangnya,
Aku duduk, diam, dan menulis kata-kata yang hanya bisa terdengar oleh hati sendiri.
---
## **2. Langkah Senja**
Orang-orang berjalan pulang,
Bayangan mereka memanjang di trotoar,
Senja mengingatkanku bahwa setiap perjalanan berakhir,
Tapi kenangan tetap tersimpan.
---
## **3. Hening di Atap Kota**
Di atas gedung tinggi, kota terlihat tenang,
Lampu-lampu mulai menyala satu per satu,
Aku menulis puisi pendek,
Menyatu dengan hening yang menenangkan.
---
## **4. Angin Senja**
Angin membawa aroma tanah basah,
Daun-daun berdesir pelan,
Setiap hembusan adalah pesan alam,
Yang mengajarkanku tentang kesabaran dan keindahan yang sederhana.
---
## **5. Penutup Hari**
Senja berakhir, malam mulai menyelimuti,
Aku menutup buku catatan kecilku,
Menyadari bahwa setiap hari membawa momen-momen kecil,
Yang layak dicatat dan dihargai.
---
## **Kesimpulan**
Momen senja mengajarkan kita **ketenangan, refleksi, dan apresiasi terhadap kehidupan sehari-hari**. Menulis tentang senja bukan hanya tentang pemandangan, tetapi juga tentang emosi, ingatan, dan perjalanan batin yang diam-diam membentuk siapa kita.
---
Post a Comment for "Antologi Mini: “Momen-momen Senja”"